2 Jenis CCTV Yang Digunakan Untuk Pengawas Lalu Lintas

MANXIGROUP.COM | TOKO PRINTER, CARTRIDGE TONER, TINTA PRINTER, SERVICE, CCTV DAN RUNNING TEXT. Untuk menciptakan dan memberikan kondisi lalu lintas dijalanan yang tertib dan kondusif, aman, dan lancar, pemerintah Daerah DKI Jakarta telah berusaha mewujudkan hal tersebut dengan menempatkan kamera pemantau CCTV pada beberapa tempat dan titik dijalanan ibu kota. Ada 2 jenis cctv yang digunakan pengawas lalu lintas, yaitu CCTV fix dan kamera CCTV yang memiliki fungsi pan, tilt dan zoom (PTZ).

“Yang membedakan adalah kamera CCTV fix digunakan untuk pemantauan arus lalu lintas. Untuk jenis kamera CCTV PTZ memiliki kemampuan memperbesar gambar objek sehingga akan digunakan untuk merekam motor kendaraan yang terbukti melakukan kesalahan diarea lalu lintas dan yang nantinya akan digunakan sebagai alat bukti yang sah saat dilakukan siding dipengadilan” papar AKBP Budiyanto, Kasubdit Bin Gakkum Ditlantas Polda Metro jaya, Minggu (8/10/2017).

Penerapan seperti ini sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan nomor 22 tahun 2009 tentang lalu lintas dan angkutan jalan pasal 272. Pasal yang tercantum pada perundang undangan tersebut disebutkan untuk mendukung penindakan tegas terhadap pelanggaran yang terjadi diarea lalu lintas dan angkutan jalan dengan menggunakan media elektronik.
Bukti pengadilan dapat menggunakan alat elektronik. undang-undang nomor 11 tahun 2008 adalah sebuah peraturan lain yang menguatkan tentang informasi dan transaksi elektronik. Selain itu informasi elektronik dan hasil cetakannya merupakan sebuah alat bukti hukum yang sah. Hal ini disebutkan pada pasal lima.

Terdapat 15 titik yang telah terpasang kamera CCTV jenis PTZ. 15 titik tersebut adalah pos pengumben-jalan panjang, kedoya green garden-jalan panjang, kedoya duri-jalan panjang, sunrise garden-jalan panjang, kedoya pesing-jalan panjang, patung kuda, simpang TU gas, sunan giri, harmoni, persimpangan kebon sirih-MH Thamrin, dan Hotel millennium.

Di kebon sirih kamera CCTV PTZ sudah dilengkapi dengan pengeras suara sebagai awal uji cobanya. Dengan ini para petugas dapat menegur langsung para pengemudi kendaraan yang ketahuan melanggar lalu lintas di area tersebut melalui sebuah alat pengeras suara yang terdapat pada kamera CCTV PTZ. Hal ini dilakukan oleh para petugas dari ruang kendali pusat pengaturan kamera CCTV.

Fitur pan, tilt dan zoom dapat digunakan secara optimal untuk merekam dan membentuk sebuah foto atau sebuah video. Hasil rekaman tersebut nantinya dapat digunakan sebagai bukti sah saat proses pengadilan. Sedangkan model CCTV fix sudah terpasang 12 titik di area simpang jalan yang mempunyai potensi kemacetan yang sangat tinggi. Kamera CCTV jenis fix ini hanya dapat digunakan untuk kegiatan pengawasan saja.

“Memang untuk pemantauan saja karena tidak dapat memperbesar gambar, terutama nomor kendaraan. Ini kesulitannya untuk menjadi alat bukti atau dokumen elektronik,” ucap Budiyanto.