INI PENJELASAN BAGAIMANA PRINTER MAKANAN 3D MENGUBAH APA YANG KITA MAKAN

MANXIGROUP.COM | TOKO PRINTER – INI PENJELASAN BAGAIMANA PRINTER MAKANAN 3D MENGUBAH APA YANG KITA MAKAN.

Bayangkan saat anda berjalan ke dapur didalam rumah pintar yang hebat di masa depan. Duduk di antara kompor yang terhubung dan pemanggang yang mengaktifkan IoT adalah printer makanan 3D yang mampu mencetak dan memasak makanan kesukaan Anda dengan hanya melakukan satu sentuhan pada layar.

Menurut perusahaan percetakan makanan 3D Natural Machines, konsep ini tak jauh dari realita pada sekarang ini. Yang lainnya, seperti spesialis pencetakan pizza BeeHex, percaya bahwa ini adalah masalah selama beberapa tahun sebelum menjadi fitur umum dibeberapa rumah tapi juga di dapur restoran dan perusahaan komersial. TechRepublic berdiskusi kepada beberapa perusahaan terkemuka dalam pencetakan makanan 3D untuk mengetahui lebih lanjut tentang proses makanan cetak 3D dan manfaatnya.

Sampai tahun 2014, printer makanan 3D berfokus terutama pada permen yang mengandung gula. Kemudian satu perusahaan yang berbasis di Barcelona membuat langkah menuju pencetakan 3D sesuatu yang sebenarnya bisa Anda makan dan gunakan untuk makan malam. Natural Machines adalah perusahaan percetakan makanan 3D dan perusahaan IoT dan pembuat printer makanan 3D pertama yang membuat makanan gurih dan manis dengan bahan-bahan segar. Didirikan pada bulan November 2012, perusahaan ini awalnya berfokus pada permen dan makanan ringan cetak 3D sebelum beralih fokus karena kebiasaan makan sehat Co-Founder Lynette Kucsma.

Saat menemukan konsep pencetakan makanan 3D, Kucsma ingin tahu mengapa mereka tidak dapat menggunakan bahan segar dan sehat mereka sendiri daripada kapsul makanan pra-cetak untuk permen cetak. Selain itu, pendirinya memiliki toko roti dan ingin mendistribusikan produknya ke seluruh dunia, namun ditahan karena harganya terlalu mahal.

“Biaya bukan bahan atau tenaga kerja yang masuk ke kue itu, tapi itu adalah kemasan dan pelestarian, pembekuan, pengiriman, yang membuat kue itu cukup astronomi dari segi harga,” kata Kucsma kepada TechRepublic.

Perusahaan membutuhkan solusi yang memungkinkan produksi massal di beberapa negara di seluruh dunia, dan juga sesuatu yang bisa mencetak makanan yang lebih luas daripada sekedar kembang gula.

Pada tahun 2014, Natural Machines meluncurkan Foodini, printer 3D bertenaga 10kg, 4,7 inci, yang sipport dengan Android, yang saat ini diproduksi dan tersedia untuk pelanggan pilihan. Pengguna Foodini hanya memerlukan koneksi Wi-Fi untuk memilih resep dari situs komunitas Natural Machines, yang juga bisa mereka lakukan dari jarak jauh dari smartphone atau tablet.

Hingga lima kapsul makanan bisa dimasukkan ke printer sekaligus. Ini juga memiliki ukuran nosel yang berbeda untuk mengakomodasi tekstur yang berbeda, kata Kucsma, yang berarti zat aditif seperti maltodekstrin tidak diperlukan dalam makanan untuk menahan bentuknya.

“Dari hari pertama kami merancang Foodini untuk bekerja dengan makanan, dan kami selalu merancangnya untuk bekerja dengan makanan segar,” kata Kucsma. “Jadi, banyak sistem yang kami bangun, banyak perangkat lunak yang kami gunakan – ini disesuaikan untuk bekerja dengan makanan, kami memiliki bahan makanan aman untuk makanan. Anda dapat mencetak apapun yang Anda inginkan tanpa menambahkan apapun – Anda tidak Tidak perlu agen gelling, kita tidak memerlukan jenis aditif. ”

Foodini tidak cocok untuk mencetak setiap jenis makanan, juga tidak pernah dimaksudkan untuk; Sebaliknya, ada beberapa bahan makanan tertentu yang bisa digunakan oleh printer 3D, seperti kerupuk atau bentuk pasta tertentu – Ukuran nosel terkecil dari Foodini dapat dicetak setipis 0.5mm, yang akan sulit dicapai dengan menggunakan tangan.

“Kami benar-benar menggunakan banyak fitur kecerdasan buatan dan penglihatan buatan untuk melihat apa yang terjadi sehingga kami dapat menyesuaikan hal-hal seperlunya dan mencetak secepat mungkin,” kata Kucsma. “Jika Anda berbicara tentang biskuit datar, Anda bisa melakukannya dalam 20 detik, Anda bisa melakukan pembuatan pizza dalam lima menit.”